![]() |
Langgur, Lintas-Timur.co.id - Sekelompok Pemuda Langgur Kabupaten Maluku Tenggara melakukan aksi pembakaran Ban mobil bekas sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Pejabat Bupati Maluku Tenggara Samuel Huwae, yang berpusat di Kota Langgur pada 18/11/24.
Aksi yang di lakukan sekelompok pemuda langgur ini di lakukan atas pencopotan salah satu putra Langgut selaku pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Malra Joel Dumatubun.
![]() |
Selain itu, beredar kabar jika yang bersangkutan Joel Dumatubun dalam waktu dekat akan di gantikan sebagai Camat Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara oleh Pejabat Bupati Samuel Huwae.
Tentunya akainya yang di lakukan sekelompok Pumuda Langgur ini menolak adanya pencopotan terhadap Camat Kei Kecil yang merupakan putra asli Langgur.
Salah satu koordinator aksi Jules Dumatubun dalam aksinya mengecam kebijakan Pejabat Bupati dan mengecam akan menyegel kantor tidak bijaksana, kecam Dumatubun yang beredar di media sosial pada hari Senin 18/11/24.
Dalam orasinya, Jules tegaskan, jika selaku putra asli Langgur Desa yang merupkan pusat Kota Pemerintahan sangat menyayangkan jika salah satu putra terbaik Ohoi/Desa Langgur di copot dari jabatanya selaku Camat Kei Kecil.
Dalam durasi vidio yang beredar, Jules menyebutkan jika selama Pemerintahan Kabupaten Malra, baru pertama kalinya anak asli Langgur menjadi Camat dalam jabatan strategis, sehingga jika Pejabat Bupati sampai menggantikan maka terpaksa kami lawan, kecamnya.
Iya pun menyebutkan bahwa sebelumnya pihaknya pun telah mendengar isu agenda terselubung saat pergantian pergantian Pejabat Bupati Malra pada beberapa waktu lalu.
Menyikapi kondisi ini, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Malra Mohamad Rizal Ohoitenan sangat menyayangkan sikap Pejabat Bupati jika akan merombak birokrasi.
Dia pun membenarkan pernyataan Jules, jika hal yang sama pun sebelum beredar isu ini pihaknya memiliki firasat jika dugaan yang sama terkait pergantian pejabat ini akan di lakukan oleh Pejabat Bupati Malra Samuel Huwae.
Rizal mengatakan, sejak awal pihaknya telah memberikan Warning kepada Pejabat Bupati agar bersikap netral agar tidak melakukan perombakan birokrasi guna menjaga stabilitas politik sosial di daerah ini, ujarnya dalam prese release yang di terima media ini Selasa 19/11/24.
Untuk secara kelembagaan, Rizal mengecam sikap Pejabat Bupati yang di nilai tidak membawah kenyamanan namun sebaliknya menimbulkan riak melalui kebijakanya dalam Pemerintahan.
"Iya, harusnya Pejabat Bupati tugas utamanya adalah menyukseskan pelaksanaan Pilkada dengan menciptakan kondusifitas yang aman bukan sebaliknya, cetus Rizal.(**)