Lima Kepala Marga di Ohoiwait Nyatakan Dukungan bagi PT BBA, Bantah Isu Hoaks Soal Kepemilikan Lahan


Langgur
, Lintas-Timut.co.id
-  Sejumlah warga pemilik lahan di Ohoi Nerong, Kecamatan Kei Besar Selatan, mendatangi pihak perusahaan PT BBA pada Senin, 8 Desember 2025 sekitar pukul 12.30 WIT. Kedatangan mereka bertujuan memberikan dukungan sekaligus meluruskan informasi hoaks yang beredar dan mengatasnamakan masyarakat pemilik lahan.

Lima kepala marga dari Desa Ohoiwait hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Marga Notanubun, Koedoeboen, Ingratubun, Rahangnimas, dan Rahayaan. Turut hadir Ketua BSO serta Pejabat Kepala Ohoi Wait, Abdul Halik Ingratubun.

Dalam pernyataan resmi yang dibacakan langsung oleh Pejabat Kepala Ohoi Wait, pemerintah desa menegaskan sikap netral dengan tetap menjunjung tinggi Silsilah Leluhur “Hira Ini Fo Ini, It Dit Fo It Dit” sebagai dasar bertindak.

Pernyataan tersebut memuat dua poin penting:

1. Masyarakat diminta untuk tidak memprovokasi atau menciptakan kegaduhan di kampung. Pemerintah desa menghargai setiap keluarga yang menolak, namun menolak tindakan-tindakan yang menciptakan onar.

2. Pernyataan Hj. Jamaludin Koedoeboen, SH., MH. tidak mewakili mayoritas pemilik lahan di Ohoiwait.

Usai membacakan sikap resmi tersebut, perwakilan masyarakat menyerahkan langsung Surat Pernyataan Sikap kepada manajemen PT BBA yang hadir.

Pejabat Kepala Ohoi Wait, Abdul Halik Ingratubun, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa banyak informasi yang beredar di media sosial tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi.

“Sebagai Pejabat Kepala Ohoi, sudah tentu saya mengutamakan kepentingan umum di atas segalanya, termasuk hak-hak individu serta kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa sebelum pelaksanaan penggusuran jalan tani, para pemilik lahan telah bertemu dan bersepakat langsung dengan PT BBA. Kesepakatan itu, kata Halik, murni berdasarkan keinginan pemilik lahan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

“Memang ada sebagian kecil masyarakat yang menolak. Lahan mereka tidak digusur. Namun banyak masyarakat yang secara sukarela menyerahkan lahannya dan bahkan berterima kasih kepada PT BBA yang sudah banyak membantu,” jelasnya.

Terkait isu bahwa lahan di wilayah Wallar, Desa Ohoiwait, masih bermasalah, Halik menegaskan bahwa seluruh pemilik lahan telah sepakat menyerahkan lahan untuk pembangunan jalan tani.

“Tidak ada masalah terkait lahan di Wallar. Pemilik lahan menyerahkan secara sukarela. Karena itu, jangan mudah terpengaruh hoaks,” tegasnya.

Dengan penyampaian sikap ini, pemerintah desa dan para kepala marga berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpecah oleh informasi yang tidak benar.(**)



Lebih baru Lebih lama