Edukasi Sejak Dini dan Inovasi Teknologi, Cara Pertamina Patra Niaga Bersama Masyarakat Ternate Lestarikan Penyu di Maluku Utara


Ternate, Lintas-Timur.co.id
-  Tawa riang anak-anak TK Khalifah dan PAUD IT Quran Nurul Hasan terdengar riuh di Pantai Sulamadaha, Kota Ternate. Dengan mata berbinar, mereka mengikuti kegiatan Sekolah Lapangan Konservasi Penyu, sebuah inisiatif edukatif yang digagas oleh kelompok Ori Ma Fala bersama Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Baabullah Ternate.


Program ini menjadi upaya nyata untuk menanamkan kesadaran menjaga kelestarian alam sejak usia dini, khususnya pelestarian penyu sebagai satwa laut yang kini semakin terancam.

“Anak-anak adalah agen perubahan masa depan. Mereka harus diperkenalkan sejak dini dengan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang penyu, tetapi juga diajak untuk mencintai dan menjaga alam dengan cara yang menyenangkan,” ungkap Sumiyati Rasyid, Ketua Ori Ma Fala.

Dalam kegiatan tersebut, anak-anak dikenalkan pada berbagai jenis penyu serta peran penting kebersihan pantai dalam menjaga habitat alaminya. Mereka juga mengikuti sesi mewarnai, bercerita, dan puncaknya—pelepasan tukik ke laut. Kegiatan berlangsung kolaboratif melibatkan mahasiswa, guru, serta orang tua yang bersama-sama mendampingi anak-anak selama proses edukasi.

“Keberhasilan kegiatan ini adalah hasil kerja bersama. Kami semua berperan aktif memberikan edukasi dengan cara yang menarik agar anak-anak dapat memahami pentingnya konservasi penyu sekaligus menikmati proses belajarnya,” lanjut Sumiyati.

Inovasi Teknologi: AFT Baabullah Pasang Alat pH Meter Otomatis di Kolam Konservasi Tukik

Selain edukasi, kolaborasi Ori Ma Fala dan AFT Baabullah juga menghadirkan inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan. Mereka mengembangkan alat pH meter otomatis yang dipasang di kolam-kolam konservasi tukik.

Alat ini berfungsi memantau kadar keasaman air secara real-time melalui aplikasi di gawai. Dengan demikian, pengelola dapat segera mengambil tindakan apabila terjadi perubahan ekstrem yang dapat mengancam kelangsungan hidup tukik.

“Inisiatif ini muncul dari keprihatinan atas tingginya angka kematian tukik pada fase awal pelepasan. Kualitas air sangat berpengaruh terhadap daya hidup tukik, sehingga pemantauan otomatis ini menjadi langkah penting agar mereka tumbuh di lingkungan yang lebih sehat,” jelas Sumiyati.

AFT Baabullah tidak hanya membantu pengadaan alat, tetapi juga memberikan pelatihan teknis dan interpretasi data kepada komunitas pengelola konservasi. Langkah ini memperkuat pendekatan edutech (edukasi berbasis teknologi) sebagai solusi berkelanjutan dalam pelestarian lingkungan pesisir.

“Semangat Ori Ma Fala dan Pertamina Patra Niaga menjadi contoh bahwa teknologi dapat berpadu dengan kearifan lokal untuk menjaga keanekaragaman hayati, terutama populasi penyu di wilayah pesisir Maluku Utara,” tambahnya.

Wujud Nyata Komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)

Menurut Aviation Fuel Terminal Manager Baabullah Pertamina Patra Niaga, Winaryanto, program konservasi penyu ini merupakan bentuk nyata kontribusi Pertamina dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s) di Indonesia.

“Lingkungan di Maluku Utara masih sangat terjaga. Tugas kita bersama adalah mempertahankannya dan mengenalkannya kepada generasi muda. Melalui program ini, kami berupaya mewujudkan setidaknya empat poin SDG’s, yakni Pendidikan Berkualitas, Penanganan Perubahan Iklim, Ekosistem Lautan, serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” terang Winaryanto.

Empat sasaran SDG’s yang diwujudkan dalam program konservasi penyu AFT Baabullah Ternate antara lain:

SDG 4 – Pendidikan Berkualitas: memberikan pendidikan lingkungan hidup yang inklusif dan partisipatif kepada anak-anak;

SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim: meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim;

SDG 14 – Ekosistem Lautan: mendukung perlindungan ekosistem pesisir melalui aksi nyata menjaga kebersihan pantai;

SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan: membangun kolaborasi antara perguruan tinggi, sekolah, komunitas, dan masyarakat lokal.

“Kolaborasi ini adalah bukti nyata bahwa pelestarian alam dapat dilakukan melalui pendidikan dan inovasi. Harapan kami, program seperti ini terus berlanjut dan diperluas ke berbagai wilayah di Maluku Utara,” tutup Winaryanto.(**)

Lebih baru Lebih lama