Rahakbau Bantah PT. Batu Licin Sebabkan Banjir di Kei Besar: “Itu Fitnah Tak Berdasar”


Langgur, Lintas-Timur.co.id
- Tokoh pemuda asal Kei Besar, Agustinus Buce Rahakbau, pada selasa 3/6/25, membantah keras tudingan yang menyebut bahwa banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kei Besar disebabkan oleh aktivitas penggusuran lahan oleh PT. Batu Licin, perusahaan milik pengusaha nasional Haji Izam.


Menurut Rahakbau, tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan justru merupakan fitnah yang dapat memecah belah masyarakat. Ia menegaskan bahwa kegiatan penggusuran oleh perusahaan tambang tersebut masih dalam tahap awal dan belum mencapai luasan signifikan yang bisa mempengaruhi ekosistem di wilayah sekitar, khususnya di wilayah Ohoi Nerong, Ohoirenan, dan Mataholat.


“Isu yang menyebut banjir disebabkan oleh penggusuran lahan tambang sangat menyesatkan. Faktanya, banjir terjadi di Ohoi yang letaknya jauh dari lokasi tambang, seperti Tamangil Nuhu Teen, Weduar, Ohoirenan, Werka, dan Ohoi El. Jadi, sangat tidak relevan jika dikaitkan dengan aktivitas PT. Batu Licin. Ini ibarat ‘api jauh dari panggang’,” ujar Rahakbau.

Ia menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menggiring opini publik untuk menjelekkan citra perusahaan dan menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat.


“Saya menilai ada oknum yang memang tidak senang dengan keberadaan perusahaan ini. Mereka memanfaatkan musibah banjir untuk membangun narasi negatif. Padahal, banjir ini murni akibat cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi yang terus-menerus mengguyur kawasan Kei Besar dalam beberapa hari terakhir,” tegasnya.

Sebagai putra asli Ohoi Ohoirenan, salah satu desa terdampak banjir, Rahakbau menegaskan bahwa tidak ada indikasi aktivitas tambang yang menjadi penyebab langsung bencana tersebut. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersikap rasional dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.

Apresiasi untuk Langkah Cepat Pemerintah Daerah

Dalam kesempatan yang sama, Rahakbau juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, khususnya kepada Bupati M. Thaher Hanubun, atas respons cepat dalam menangani bencana banjir yang melanda sejumlah Ohoi di Kei Besar pada tanggal 2 Juni 2025.

“Saya sangat mengapresiasi langkah Bupati dan jajarannya yang segera membentuk tim SAR untuk turun langsung membantu masyarakat terdampak banjir. Ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab nyata dari pemerintah daerah terhadap rakyatnya,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak saling menyalahkan dalam menghadapi musibah ini. Sebaliknya, ia mengajak semua elemen untuk bersatu, saling membantu, dan memperkuat solidaritas sosial.


“Ini adalah ujian dari Tuhan. Kita harus saling bahu-membahu. Jika tidak bisa membantu secara langsung, setidaknya jangan memperkeruh suasana dengan membuat asumsi-asumsi liar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Rahakbau.

Ia berharap, peristiwa ini menjadi momen reflektif bagi semua pihak untuk menunjukkan empati, kepedulian, dan kerja sama, bukan malah menjadi ajang untuk menyebar fitnah atau kepentingan kelompok tertentu.(**)

Lebih baru Lebih lama