Ketua DPD KNPI Malra Ajak Pemuda Jadikan Semangat Sumpah Pemuda 1928 sebagai Inspirasi Pengabdian


Langgur, Lintas-Timur.co.id
– Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, Ketua DPD KNPI Maluku Tenggara (Malra) Rizal Ohoitenan bersama jajaran pengurus melakukan aksi pembagian bendera merah putih kepada sejumlah ohoi/desa di wilayah Kei Besar. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol semangat kemerdekaan, tetapi juga wujud nyata komitmen pemuda Malra dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Rizal Ohoitenan menegaskan, aksi ini terinspirasi dari sejarah perjuangan pemuda pada tahun 1928, saat para pemuda dari berbagai daerah di Nusantara mengikrarkan Sumpah Pemuda. Peristiwa bersejarah tersebut, kata Rizal, menjadi tonggak persatuan bangsa yang patut terus dihidupkan dalam setiap langkah generasi muda saat ini.

“Semangat kepeloporan pemuda tahun 1928 harus menjadi energi kita untuk membangun perjuangan masa kini. Tidak penting di mana kita berada, apakah di daerah perbatasan atau terluar yang jauh dari hiruk-pikuk ibu kota. Ketika kita mampu memberikan pengabdian, sekecil apapun yang kita lakukan, itu adalah wujud sumpah yang memberi warna bagi kemajuan bangsa dan masa depan yang lebih baik,” ujar Rizal.

Menurutnya, berada di wilayah perbatasan justru memberi kesempatan bagi pemuda untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan membangun daerah. Dengan membagikan bendera merah putih ke desa-desa, KNPI Malra ingin meneguhkan bahwa semangat nasionalisme tidak mengenal batas jarak maupun kondisi geografis.

Rizal juga mengajak seluruh elemen pemuda untuk menjadikan peringatan HUT RI sebagai momentum refleksi diri, menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia, dan meningkatkan kepedulian sosial. Ia menegaskan, KNPI Malra akan terus hadir di tengah masyarakat, terutama di wilayah terpencil, untuk menggerakkan kegiatan-kegiatan positif yang berdampak bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan bersama.

“Hari kemerdekaan bukan hanya soal seremonial dan upacara, tetapi bagaimana kita memaknainya dengan tindakan nyata. Sebab, pengabdian yang tulus adalah bentuk terindah dari cinta kepada tanah air,” tutupnya.(**)

Lebih baru Lebih lama