Kartu Sakti Jadi Solusi Menjawab semua Permasalahan Jika Paslon Pilwakot Tual Nomor 3 Terpilih


Tual, Lintas-Timur.co.id
- Isu seputar Kesehatan, Pendidikan, Kamtibmas, Pengembangan UMKM menjadi isu utama dalam debat sesi kedua pasangan calon (Paslon) Wali kota dan Wakil walikota Tual 2023 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tual.


Debat yang berlangsung di graha LPTQ, Kecamatan Dullah Selatan ini mempertemukan empat paslon yakni Akhmad Yani Renuat - Amir Rumra, Muhammad Roem Ohoirat - Fauzan Amir Tamher, Usman Tamnge - Baharudin Farawowan dan Hari Soeharto Adhiyaksa Tamher - Aliah Sayuti Assyatri.

Debat ini mengangkat tema, Kota Tual Yang Sejahtera Dan Damai Dalam Keberagaman Berbasis Budaya Lokal.

Dalam debat tersebut, Calon Wakil Walikota Tual Baharudin Farawowan memaparkan program unggulannya, yaitu kartu sakti Marren.

Kartu ini bertujuan memastikan semua masyarakat dapat tersentuh layanan pemerintah tanpa harus dipersulit urusan birokrasi.

"Seperti makna marren, dalam tatanan hidup masyarakat kei yang artinya gotong royong jadi artinya semua kebutuhan terangkum dalam satu kartu, yang fokus peruntukannya bagi masyarakat," ucapnya.

Dia mengatakan, progam ini dikucurkan karena menilik kota Tual menjadi kota termiskin pertama nomor satu di Indonesia.

"Daya beli di kota Tual ini rendah untuk itu solusinya kita memberikan insentif kepada masyarakat namun berbasis survei, dan akan dikelola oleh Dinas teknis terkait," ujarnya.

Sistemnya akan menggunakan barcode yang terintegrasi dengan data base di instansi terkait, ini juga agar memberikan kemudahan kepada masyarakat.

"Selain itu kami juga punya progam"lapor toran wali"  berbasis digital jadi semua keluhan masyarakat dapat langsung dikemukakan disana, tentu saja ini dapat memudahkan masyarakat berinteraksi dengan pimpinan daerah tanpa ada sekat," cetusnya.(Aristo)

Previous Post Next Post