Tual, Lintas-Timur.co.id - Pada hari Selasa, 30 Juli 2024, bertempat di Grand Villa Hotel Langgur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tual menggelar kegiatan bertajuk Membangun Jejaring Pasar Tual Digital. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, Raden Bagas Kresno Faturrahman, serta perwakilan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Robertho Valery Wattimury.
Acara dibuka oleh PJ Walikota Tual, R. Affandi Hasannusi, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya digitalisasi pasar untuk mendukung perkembangan ekonomi Kota Tual dan Maluku Tenggara. “Kemajuan teknologi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan yang tak terhindarkan. Agar tidak tertinggal, kita harus bergerak mengikuti perkembangan ini,” ujar Affandi Hasannusi.
Dalam rangka menghadapi tantangan perkembangan perdagangan yang semakin berbasis digital, Pemerintah Kota Tual berkomitmen untuk mempercepat transformasi pasar tradisional menuju digital. Dari sistem pembayaran non tunai menggunakan QRIS hingga penggunaan e-commerce pasar yang semakin diperkenalkan bersama BRI, langkah ini bertujuan untuk memastikan daya saing pasar rakyat tetap terjaga. Selain itu, digitalisasi diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi pedagang untuk mengakses pasar yang lebih besar dan memperbaiki sistem manajemen serta keamanan pasar.
Pentingnya transformasi ini tercermin dari meningkatnya retribusi pasar sejak penerapan sistem digital, yang menunjukkan dampak positif terhadap pendapatan daerah. Kini, lebih dari 40% pedagang Pasar Maren Tual telah mengadopsi QRIS, meskipun pemanfaatan ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut. Selain itu, 100% pembayaran sewa kios pasar sudah dilakukan secara digital melalui e-Maren dan Mobile Point of Sale (MPOS) yang didukung oleh BPD Maluku – Malut.
Dengan target 100% digitalisasi pada tahun 2027, Pemerintah Kota Tual terus berupaya memperluas jangkauan layanan digital, termasuk mendorong pelaku usaha pasar untuk memanfaatkan pemasaran digital, e-payment, dan sistem logistik yang lebih efisien. Diharapkan melalui kolaborasi antara pemerintah, BRI, dan Telkom/Telkomsel, agenda transformasi digital pasar dapat berjalan lancar, memberikan dampak positif bagi pedagang dan masyarakat Kota Tual serta Maluku Tenggara secara keseluruhan.(**)