Bupati Maluku Tenggara: Merah Putih Simbol Persatuan, Pemuda Kei Punya Potensi Besar


Langgur, Lintas-Timur.co.id
– Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dengan penuh semangat kebangsaan.


Menurut Hanubun, berkibarnya bendera Merah Putih di berbagai sudut wilayah Maluku Tenggara menunjukkan bahwa rasa cinta tanah air terus hidup di hati masyarakat.

“Bendera Merah Putih bukan hanya selembar kain, tetapi simbol persatuan yang selalu melekat di hati kita. Dengan bendera Merah Putih, kita diajak untuk bersatu dan tidak membeda-bedakan antar sesama,” ungkap Hanubun.

Pemuda Kei Punya Potensi Besar

Selama rangkaian perayaan HUT RI ke-80, Hanubun mengaku melihat banyak hal positif yang dilakukan pemuda dan pemudi Maluku Tenggara. Ia menilai, putra-putri Kei memiliki potensi besar di berbagai bidang, seperti seni vokal dan keterampilan kreatif lainnya, yang perlu terus dikembangkan melalui pembinaan.

“Terlepas dari jabatan saya sebagai Bupati, saya juga orang tua yang wajib memberikan dukungan demi pengembangan potensi anak-anak kita, asalkan juga ada dorongan dari orang tua mereka,” ujar Hanubun.

Dalam kesempatan itu, Hanubun juga mengajak awak media untuk berperan aktif memberikan dukungan positif demi tumbuhnya bakat generasi muda.

Persatuan dalam Falsafah Kei

Hanubun menekankan pentingnya persatuan, sesuai falsafah Kei “It Fong Fo Kut, It Fau Fo Bang Lu Fatu” yang bermakna darah yang mengalir di tubuhmu sama dengan darah yang mengalir di tubuhku.

Ia berharap pemuda Maluku Tenggara terus bersatu, menyingkirkan perbedaan, dan berkreasi dengan semangat kebersamaan meskipun terbatas anggaran.

Apresiasi Pawai Pembangunan

Terkait pawai pembangunan yang digelar Pemkab Maluku Tenggara pada 16 Agustus 2025, Hanubun menyebut kegiatan tersebut menuai banyak apresiasi dari masyarakat. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pada tahun-tahun mendatang.

“Tidak menutup kemungkinan kegiatan serupa juga digelar dalam momentum lain, seperti HUT Kota Langgur. Saya yakin Pemuda Kei mampu berkreasi walaupun dengan keterbatasan anggaran,” tegasnya.

Kritik Disambut dengan Solusi

Sebelum mengakhiri pernyataannya, Bupati Hanubun menyampaikan bahwa ia terbuka terhadap kritik, selama dibarengi dengan solusi.

“Saya bersedia dikritik, dan demi Allah saya tidak marah. Karena sesungguhnya saya sayang semua masyarakat,” pungkasnya.(**)

أحدث أقدم