Imigrasi Tual Absen di Ajang Internasional Sail to Indonesia 2025, Publik dan Pejabat Daerah Geram


Langgur,
Lintas-Timur.co.id – Perhelatan internasional Welcome Ceremony Wonderful Sail to Indonesia 2025 di Pantai Ngiarvarat, Ohoidertawun, Rabu (23/7/2025), yang semestinya menjadi momentum memperkenalkan Maluku Tenggara ke mata dunia, justru diwarnai insiden mengejutkan: ketidakhadiran Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tual tanpa penjelasan.


Ketiadaan Imigrasi Tual sebagai institusi kunci dalam proses pemeriksaan dokumen keimigrasian menjadi sorotan tajam. Padahal, undangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara telah disampaikan jauh hari sebelumnya, dengan harapan seluruh instansi terkait dapat bersinergi menyukseskan agenda nasional tersebut.

Sebanyak 21 kapal yachter dari total 36 armada yang terdata merapat ke perairan Pantai Ngiarvarat, membawa 56 wisatawan mancanegara yang telah menempuh perjalanan ribuan mil laut. Para peserta telah mengikuti prosedur masuk sesuai aturan dan membayar biaya resmi, namun dibuat kecewa karena tidak ada satupun petugas imigrasi yang hadir di lokasi kegiatan.

Meski demikian, acara pembukaan tetap berlangsung sejak pukul 08.00 WIT. Pemkab Maluku Tenggara bersama masyarakat lokal menyambut para yachter dengan hangat, menampilkan kekayaan budaya dan keramahan khas Kei. Namun hingga seluruh rangkaian kegiatan selesai, petugas Imigrasi tak kunjung hadir.

Akibat kekosongan tersebut, Bea Cukai Tual bersama sejumlah instansi lain terpaksa mengambil alih peran yang bukan menjadi kewenangannya, demi menyelamatkan proses pelayanan terhadap wisatawan. Mereka yang turut membantu di antaranya adalah KPLP Kelas II Tual, Distrik Navigasi Tipe A Kelas III Tual, UPP Kelas II Tual, Basarnas, dan Balai Karantina.

Situasi ini memicu kekecewaan dari berbagai pihak. Salah satu pengunjung menyatakan dengan tegas, “Ini ajang internasional, bukan kegiatan lokal. Ketidakhadiran Imigrasi mencoreng wajah kita sendiri,” katanya.

Sejumlah pejabat daerah pun secara terbuka mempertanyakan komitmen Kantor Imigrasi Tual dalam mendukung sektor pariwisata dan investasi, yang selama ini menjadi fokus pengembangan wilayah.

Ironisnya, Maluku Tenggara menjadi titik pertama dari 19 lokasi rally dalam gelaran Sail to Indonesia tahun ini, menjadikan peristiwa ini semakin disayangkan karena menyangkut citra daerah di mata dunia.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pimpinan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tual belum memberikan klarifikasi resmi, meskipun sejumlah permintaan keterangan telah dilayangkan oleh media dan pemangku kepentingan.

Sail to Indonesia merupakan agenda bergengsi tahunan yang melibatkan puluhan negara dan menjadi ajang promosi utama sektor kemaritiman dan pariwisata Indonesia.

Dengan kejadian ini, diperlukan evaluasi menyeluruh dan tindakan tegas terhadap instansi yang tidak menunjukkan tanggung jawab dan kesiapan dalam mendukung kegiatan strategis berskala internasional.

Hingga berita ini tayang belum ada tanggapan dari pihak Imigrasi terkait keresahan yang di alami oleh seluruh jajaran dan Pejabat Daerah di Kabupaten Maluku Tenggara(**)

أحدث أقدم