Langgur, Lintas-Timur.co.id - Gubernur Maluku Hendrik Lewerisa menyampaikan apresiasi kepada Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, atas kerja sama dan sambutan hangat selama kunjungan kerja perdananya di daerah tersebut.
Apresiasi ini disampaikan Gubernur saat memberikan sambutan di Taman Lanmaark, Maluku Tenggara, pada 12 Mei 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja perdana Gubernur Hendrik Lewerisa bersama Forkopimda, setelah 82 hari menjabat sejak pelantikannya pada 20 Februari 2025.
“Undangan resmi pertama yang saya terima sebagai Gubernur datang dari Bupati Maluku Tenggara. Ini merupakan penghargaan besar, dan saya ucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa ini,” ujar Gubernur Hendrik.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa kunjungan ini juga menjadi momentum untuk bertatap muka langsung dengan para tokoh adat, tokoh agama, pemangku kepentingan, serta stakeholder lainnya di Maluku Tenggara.
Gubernur secara terbuka mengakui bahwa pemerintahan saat ini mewarisi tata kelola keuangan yang kurang ideal dan pengelolaan pemerintahan yang belum optimal. Namun demikian, ia menegaskan bahwa dirinya bersama Wakil Gubernur Abdullah Fanat tidak ingin terjebak pada masa lalu.
“Kita tidak ingin menoleh ke belakang. Mari kita lalui semua yang sudah terjadi dan fokus menata masa depan Maluku yang lebih baik,” tegas Hendrik.
Lebih lanjut, Gubernur menuturkan bahwa pasangan kepemimpinan Hendrik Lewerisa dan Abdullah Fanat telah menetapkan tujuh visi dan misi prioritas. Salah satu yang utama adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel.
“Tidak mungkin kita dapat melayani masyarakat dengan baik jika tata kelola pemerintahan tidak berjalan sebagaimana mestinya,” tambahnya.
Gubernur juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Menurutnya, kekayaan alam Maluku yang luar biasa harus dikelola secara bijak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Sejarah telah membuktikan bahwa kekayaan alam kita selama ini telah dieksploitasi, tetapi dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat sangat minim. Ke depan, sumber daya manusia—terutama generasi muda—harus menjadi pilar utama dalam mengelola kekayaan daerah dan menjadi tuan di negeri sendiri,” tutup Gubernur.(**)